Kali ini liburan kami akan menuju negeri tetangga kita sendiri, Malaysia 🙂 Berangkat dari rumah pagi jam 05.30 WIB, padahal flight baru jam 08.30. Tapi jelas saja alasan kami saat itu karena malas terburu-buru, dengan harapan setibanya di Bandara masih bisa breakfast ataupun bersantai-santai dulu. Masih tetap sama seperti liburan sebelumnya, kami masih setia dengan menggunakan Air Asia, pesawat berbudget rendah 🙂 Tapi, untuk saat ini kok kami justru malah merasa lebih nyaman memasuki Terminal 3 di bandara Soekarno Hatta ini, dibandingkan harus memasuki Terminal 2 yang sangat terasa sesak juga cenderung kumuh. Mungkin karena Terminal 3 masih baru ya…?? Menurut info yang aku dapat, Terminal 3 ini nantinya akan menjadi terminal khusus untuk penerbangan berbudget rendah. Semoga saja kebersihannya masih bisa tetap terjaga seperti saat ini.
Setelah selesai check in, kamipun berniat untuk meng’up grade bagasi untuk kepulangan dari KL menuju Jakarta, dengan alasan  pasti bawaan akan lebih banyak dan jauh lebih berat (karena pasti ada oleh-oleh) dibandingkan keberangkatan kami dari Jakarta ini. Dengan menambah berat  maksimal menjadi 30kg aku harus menambah 150ribu, is better lah….. dibanding aku harus menambah bagasi on the spot. (Ini saran dari petugas Air Asia-nya langsung lho, saat tadi kami check in..)
Setelah kami selesai di urusan check in dan up grade bagasi, langsung menuju ruang tunggu. Sebelumnya, mampir dulu ke Circle K untuk beli minuman juga roti, berhubung di terminal 3 ini ternyata tidak ada restaurant yang mengundang minat kami. Karena memang hanya ada 1 restaurant  dan itupun aku pernah mendapatkan pelayanan yang kurang baik, jadi rasanya enggan untuk masuk kesitu lagi.. (restaurant apa hayo,…?? Yang pernah masuk ke Terminal 3 pasti bisa langsung nebak karena  memang hanya 1-1 nya restaurant yang ada di lantai dasar) 🙂
Kami lanjutkan menuju ruang tunggu, dengan melewati bagian imigrasi, stempel Paspor lancar. Tapi begitu kami memasuki bagian pemeriksaan barang, ada 1 travel bag yang saat itu memang aku tenteng karena isinya baju ganti Qnan juga printilan lainnya. Duh, lagi2 aku membuat suatu kesalahaan besar kali ini…. Padahal bukan kali pertama untuk aku melakukan perjalanan internasional, dimana aturan yang ada adalah tidak boleh membawa cairan lebih dari 100ml. Ternyata (betul2 tanpa sadar), aku memasukkan Body Lotion’ku di travel bag ini…. Hwaaaaa…..:'(( Petugas langsung meminta kami untuk meninggalkan (alias dibuang) atauuuuuu…kami susulkan masuk kedalam koper yang akan masuk ke bagasi. Hiks…. hiks…. pilihan yang sama beratnya, karena membayangkan untuk kembali ke tempat check in saja sudah cape’ tapi kalo harus dibuang pun jelas lebih sayang…… karena harganya pun tidak lebih murah dari  airport tax yang tadi kami bayarkan. Akhirnya setelah kasak kusuk sama mas Bayu :), aku putuskan untuk aku yang lari mengejar si koper yang semoga saja belum masuk ke bagasi pesawat. Yang pada akhirnya si botol Body Lotion pun bisa aku susulkan masuk ke dalam koper :)) pelajaran yang sangat berharga *untuk diingat2 kalo mau melakukan penerbangan internasional*
Akhirnya kamipun menaiki pesawat, penerbangan kali ini betul2 on time tanpa terlambat semenit’pun. Diatas pesawat kami disambut oleh pramugari asal Malaysia, jadi berasa sudah sampai di KL. Dari penyampaian informasi penerbangan pun sudah menggunakan bahasa Melayu Malaysia, bahkan saat kami bertransaksi di atas pesawat’pun sudah menggunakan mata uang Ringgit. Adaaaa saja yang selalu ingin dibeli Qnan diatas pesawat 🙂 yang sepertinya juga gak penting2 banget dibutuhkan, tapi ya namanya anak2 selalu terkesan dengan hal-hal baru. Perjalanan udara kami memerlukan waktu kurang lebih 1 jam 40 menit, dengan perbedaan waktu antara Jakarta dan Kuala Lumpur 1 jam lebih cepat.
Begitu turun dari pesawat, agak kaget juga melihat Bandara’nya yang ternyata hhhmmm…sangat standard, atau bahkan dibawah standard ya? heheheee… Yah, namanya juga LCCT (Low Cost Carrier Terminal) jadi ya memang bandaranya untuk pesawat – pesawat murah saja. Perjalanan dari turun pesawat sampai tempat pengambilan bagasi ternyata cukup jauuuuhhh….. 🙂 tapi, tetap saja dinikmati dong namanya juga berpetualang, hhahahahhaa.. Sebelum kami mengambil bagasi, kamipun harus kembali antri untuk pemeriksaan imigrasi yang ternyata tidak terlalu ketat, juga gak terlalu banyak tanya. Berbeda dengan pemeriksaan imigrasi yang pernah kami rasakan di Singapore, yang terkesan lebih tertib dengan pertanyaan yang lebih detail. Kami bersamaan dengan orang-orang dari Bangladesh maupun India, dan mereka terlihat nyata datang ke Malaysia bukan untuk berwisata. Setelah selesai urusan keimigrasian, kamipun langsung mengambil bagasi. Keluar dari pengambilan bagasi langsung terlihat beberapa counter yang menjual ticket bus menuju KL Sentral. Di Counter yang bertuliskan Aerobus LCCT – KL Sentral, aku pun membeli 2 ticket dewasa dan 1 ticket anak. TIcket dewasa seharga 8.00 RM dan untuk anak seharga 4.00 RM, hehehheeee harga yang cukup murahlah untuk harga bus yang cukup nyaman juga dengan tujuan yang cukup jauh pula menuju KL Sentral. Perjalanan menuju KL Sentral memakan waktu +/- 1 jam, dengan kondisi jalan yang cukup lancar. Lagi2 dibuat kaget dengan tempat pemberhentian bus di KL Sentral yang terlihat kumuh, awalnya agak ragu-ragu. Betulkah ini yang dinamakan KL Sentral…? Tapi berhubung, semua penumpang turun akhirnya kamipun ikutan turun 🙂 (kebiasaan kalo di tempat baru, mengekor saja).
Setelah kami memasuki gedung KL Sentral, barulah terlihat apabila KL Sentral adalah pusatnya angkutan yang akan membawa kita kemanapun tujuannya. Baik dengan menggunakan LRT ataupun Rapid KL (bus kota). Oya, sebelum kami keluar dari KL Sentral, kami sempatkan terlebih dulu untuk makan siang (walaupun agak terlambat, karena saat itu jam sudah menunjukkan pukul 3 sore)

@ KL Sentral
Akhirnya pilihan makan siang kami pun jatuh ke Restaurant Rasamas, mas Bayu memilih menu Nasi Lemak dengan tambahan Chicken Rice (doyan apa lapar mas..? ;p) sedangkan aku memilih menu favorit-ku Curry Laksa,hhmmmmm sudah langsung terbayang yummy’nya. Qnan jelas memilih menu yang standar anak-anak, Fried Chicken dengan Chicken Rice. Ternyata dari ke-3 macam menu yang kami pesan, tetap juaranya adalah….. Curry Laksa!! Mas Bayu pun menyesal kenapa gak pesan Laksa saja ya, karena ternyata Nasi Lemak yang diidolakan’nya pun tidak seenak yang dia bayangkan 🙂 Tapi,.. ya sudahlah, bisa menjadi bahan referensi bagi kami kalo mau cari Nasi Lemak yang enak jangan cari di dalam restaurant, justru nasi lemak emper jalanan akan jauh lebih nikmat!
Setelah perut kenyang, kami pun bersiap untuk keluar dari KL Sentral. Tujuan kami adalah Apartemen Nomad Sucasa di Jl. Ampang, kebetulan ini adalah tempat saudara sepupuku tinggal. Jadi selama di Kuala Lumpur, kami akan tinggal disini. Sebelumnya kami membeli ticket taxi terlebih dulu seharga 16.00 RM. Setelah ticket kami dapat, kami pun mendatangi supir taxi yang sudah menunggu di luar, kamipun menyebutkan tujuan kami. Dan pertanyaan yang keluar dari si supir adalah, ” Sudah tahu jalannya..??” Damn!! Ternyata Si Supir Taxi yang nampak jelas keturunan India itupun gak tau jalan, tapi masih lebih bagus si supir ini ketimbang kebanyakan supir taxi di Indonesia ;p nampak jelas dia berusaha untuk menghubungi teman-temannya agar dapat menemukan alamat tersebut. Aku sih duduk tenang saja, gak takut argo melonjak karena dibawa putar2 ndak jelas, wong kita sudah bayar duluan. Masalah nanti muter2 itu kan resiko si supir taxi yang ‘kuper’ karena tidak tau jalan, heheheeee…..Untung saja, kamipun tidak dibawanya untuk keliling KL. Karena ternyata Jl. Ampang yang aku tuju itu pusat perkantorannya KL, yaaaa.. semacam Kuningan lah kalo di Jakarta, karena disekitar situ hanya ada kantor, mal, hotel juga apartemen. Cukup mudah sebetulnya untuk mencari alamat tersebut. Wah, berarti jelas si supir tadi yang kurang pergaulan.
Malam pertama kami di KL, kami habiskan untuk berjalan disekitaran Suria KLCC, termasuk makan malam disana dan diakhiri dengan berfoto dengan background Twin Towers yang tersohor itu,…..

Twin Towers